1. Sarekat Islam (SI)
Pada
tahun 1911, Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam. Organisasi ini
bergerak di bidang keagamaan dan ekonomi. Setahun kemudian namanya diubah
menjadi Sarekat Islam (SI) agar cakupannya lebih luas, dan H.O.S.
Cokroaminoto sebagai ketua. SI adalah
organisasi pergerakan terbesar di Indonesia pada masanya.
Sesuai
dengan namanya, SI berasaskan ajaran islam. Dan tujuan SI adalah :
a)
Mengembangkan jiwa dagang
b)
Memberi bantuan pada
anggota-anggota yang kesulitan
c)
Memajukan pengajaran dan semua
yang mempercepat naiknya derajat
bumiputra
d)
Menentang pendapat-pendapat yang
bertentangan dengan ajaran Islam
Karena
banyaknya cabang SI di seluruh Indonesia, banyak anggota yang kurang mengerti
akan tujuan dan kegiatan SI sehingga timbul penyimpangan yang mengatasnamakan
SI untuk membenarkan tindakanya.
SI
menentang segala bentuk diskriminasi yang dilakukan pemerintah kolonial kepada
kaum bumiputra. SI memiliki surat kabar “Oetoesan Hindia” sebagai media penyalur
aspirasi mereka dan juga media untuk melawan diskriminasi pemerintah kolonial.
Ditengah
perkembanganya, SI terpengaruh oleh paham Marxis, hal ini dipelopori oleh SI
cabang semarang yang dipimpin Semaun da Darsono.Hal ini menimbulkan perdebatan
antara H.A. Agus Salim-Abdul Muis (Islam) dengan Semaun-Tan Malaka (Marxis).
Pada tahun 1921, melalui kebijakan “disiplin partai” golongan kiri dapat disingkirkan.
Aktivitas
SI yang lebih mengutamakan politik ditentang sebagian anggotanya dan
menginginkan SI lebih fokus ke masalah keagamaan. Akhirnya SI bekerjasama
dengan pemerintah kolonial dan berganti nama menjadi Partai Sarekat Islam. Pada 1930 namanya berubah menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia dengan
ketua agus Salim, perubaha nama ini merupakan efek dari meluasnya semangat
nasionalisme setelah sumpah pemuda.
Tokoh-tokoh
SI memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Slah satu ketua SI, H.O.S. Cokroaminoto adalah mentor Soekarno. Beliau adalah
seorang tokoh peregerakan yang sangat berpengaruh, hingga pemerintah kolonial
menyebutnya “Raja Tanpa Mahkota”. Selain
itu, K.H. Agus Salim merupakan anggota Panitia Sembilan, perumus
Pancasila.
SI
adalah organisasi pergerakan pertama yang memiliki pengaruh sagat besar dan
terasa di seluruh Indonesia.
2. Perhimpunan Indonesia
Pada
1908, para mahasiswa Indonesia di Belanda, antara lain Sultan Kasayangan dan
R.N Noto Suroto mendirikan sebuah organisasi sosial yang bernama Indische Vereeniging, yang tujua awalnya
adalah untuk memajukan kepentingan pribumi di Belanda. Pada 1992 namanya diubah
menjadi Indonesische Vereeniging. Dan
sejak 1925 digunakan juga nama “Perhimpunan Indonesia”. Dan lama kelamaan hanya
nama Perhimpunan Indonesia (PI) yang dipakai dan orientasinyapun berubah ke
arah politik.
Asas
PI, seperti yang tertulis di majalah Hindia
Putra adalah “Mengusahakan suatu
pemerintahan untuk Indonesia, yang bertanggung jawab hanya kepada rakyat
Indonesia semata-mata, bahwa hal yang sedemukia itu hanya akan dicapai oleh
orang indonesia sendiri bukan dengan pertolongan siapa pun juga bahwa segala
jenis perpecahan tenaga harus dihindarkan supaya tujuan lekas tercapai.” .
Jadi dapat dilihat bahwa tujuan utama PI adalah kemerdekaan Indonesia.
Setelah
Ahmad Subardjo dan Moh. Hatta bergabung, kegiatan PI meningkat menjadi
nasional-demokratis, non-koperasi, bahkan anti kolonial.
PI
memiliki pengaruh besar bagi perjuangan Indonesia. Salah satunya adalah Moh.
Hatta. Beliau menyatakan dengan tegas tuntuta kemerdekaan Indonesia dalam liga
Demokrasi Internasionaluntuk perdamaian yang ke-6, hal ini membuat beliau,
Nazir Datuk Pamontjak, dan Abdulmajid Djojodiningrat ditahan atas tuduhan
manghasut dimuka umum, dan akhirnya mereka terbukti tidak bersalah.
PI
adalah organisasi pergerakan Indonesia pertama yang dikenal dunia
Internasional.PI juga aktif dalam banyak organisasi Internasional. PI banyak
menginspirasi pendirian organisasi pergerakan lain yang bercorak nasionalisme
seperti PNI, PPPI, Jong Indonesia, dll.
3. Partai Komunis Indonesia (PKI)
Pada
tanggal 19 Mei 1914, H.J.F.M Sneevliet bersama oarng-orang sosialis lainnya
mendirikan Indische Sociaal-Demokratische
Vereniging (ISDV). Awalnya ISDV dengan paham marxis-nya lambat berkembang
karena tidak mengakar dalam masyarakat Indonesia. Kemudian ISDV memutuska untuk
bersekutu dengan organisasi lokal lain agar cepat berkembang. ISDV bersekutu
dengan Insulidine dan berhenti
bekerja sama setelah satu tahun.
Kemudian ISDV mencoba bersekutu dengan SI. Mereka berhasil menyusupkan paham
Marxis ke tubuh SI dengan cara menjadikan para pemimpin muda SI sebagai
pemimpin ISDV. Akibatnya SI memutuskan hubungan dengan ISDV.
Pada
tahun 1920, ISDV berubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Tujuan
PKI adalah menghapus segala bentuk perbedaan dalam masyarakat, baik perbedaan antara
majikan dan buruh, ataupun Kolonis dengan Bumiputra. Dalam menjalankan
program-programnya, PKI memakai berbagai cara, mulai dari mengorganisir
demonstrasi, mengorgaisir pemogokan massal, menyusup ke partai lain untuk
mempengaruhi kebijakan, bahkan melakukan pemberontakan berdarah.
Pada
tahun 1924, PKI berhasil menjadi partai politik dengan jumlah massa yang besar,
tapi jumlah pengurus inti sangat kecil. Hal ini menyebabkan banyak
penyelewengan anggota PKI sehingga terjadi banyak pemberontakan dan teror.
Begitupun setelah PKI berhasil menempatkan dirinya sebagai partai besar. Pada
tahun 1926, PKI merasa cukup kuat untuk melakukan pemberontakan.
Pemberontakan-pemberontakan tersebut membuat pemerintah kolonial menangkap
sejumlah besar anggota PKI dan menurung atau membuangnya ke Papua.
Pemberontakan tersebut juga membuat pemerintah Belada lebih memperketat
pergerakan organisasi pergerakan nasional lainnya dan membuat rakyat indonesia
semkain tertindas.
4. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Gerindo
didirikan pada tahun 1937 sebagai wadah perjuangan baru bagi mantan anggota
Partindo yang telah dibubarkan pada 1936. Gerindo adalah salah satu dari sekian
banyak organisasi pergerakan nasional yang berjuang lewat Volksraad, atau dengan
kata lain Gerindo menggunakan taktik kooperatif*. Tujuan Gerindo adalah
mencapai kemerdekaan Indonesia dan asas mereka adalah Marhaenisme. Gerindo
menontut adanya parlemen yang bertanggung jawab kepada rakyat. Dalam bidang
ekonomi, gerido membentuk PERI yang bertuuan mengumpulkan modal dari kaum buruh
dan tani berdasarkan asas nasional-demokrasi-koperasi. Dalam bidang sosial,
Gerindo memperjuangkan persamma hak dan kewajiban dalam masyarakat. Oleh karena
itu, Gerindo menerima anggota dari kalangan orang Indo, peranakan Cina, dan Arab.
Dalam
perkembangannya, tuntutan-tuntutan Gerindo dalam Volksraad dan program-progam
mereka cenderung sosialis. Apalagi sejak PKI ditinggalkan Musso, kaum komunis
menyalurkan pemikiran mereka lewat Gerindo.
Tokoh-tokoh
Gerindoseperti Moh. Yamin, memiliki peran yang sangat besar dalam kemerdekaan
Indonesia. Beliau adalah salah satu tokoh yang menyumbangkan pemikirannya dalam
penyusunan dasar negara Indonesia ketika Beliau menjadi anggota BPUPKI.
*
* Gerindo adalah salah satu bentuk respon dan alternatif yang dipilih oleh pergerakan nasional atas tindakan pemerintah kolonial yang menindas pergerakan-pergerakan nasional yang non-koperatif. Saat partai-parta seperti PNI dan Partindo tumbang, Gerindo dan partai-partai koperatif lain melanjutkan perjuangan mereka lewat sarana Volksraad
* Gerindo adalah salah satu bentuk respon dan alternatif yang dipilih oleh pergerakan nasional atas tindakan pemerintah kolonial yang menindas pergerakan-pergerakan nasional yang non-koperatif. Saat partai-parta seperti PNI dan Partindo tumbang, Gerindo dan partai-partai koperatif lain melanjutkan perjuangan mereka lewat sarana Volksraad