Kita, para manusia modern yang hidup serba dalam kenyamanan dan teknologi yang canggih, serta ilmu pengetahuan yang sangat luas sesungguhnya tak lepas dari peranan para pendahulu kita di seluruh muka dunia. Mereka adalah para revolusioner yang telah menancapkan pondasi yang kokoh untuk mengubah muka dunia seperti apa yang kita lihat saat ini dan bahkan apa yang bisa kita bayangkan untuk masa depan. Mereka adalah para pemikir dan pekerja mesir yang tak henti-hentinya mengembangkkan teknik pemanfaatan perairan di tanah yang sangat gersang. Mereka adalah para filsufus yunani yang tak henti-hentinya mengamati dan merenungkan apa yang ada di dunia ini untuk memperluas jangkauan pemikiran dan analisis seluruh umat manusia. Mereka adalah para arsitek Roma yang tak pernah bosan menggoreskan ide mereka yang selanjutnya dijadikan sebuah kenyataan oleh para tukang dan seniman yang bersusah payah membangun bangunan-bangunan super eksklusif. Mereka adalah para penemu dari Cina yang tak henti-hentinya berkreasi untuk membuat hidup kita lebih mudah. Ya, mereka semua adalah para pembangun peradaba yang telah membarikan sumbangan besar bagi dunia dan umat mausia.
Para pembangun peradaban dunia tak henti-hentinya bekerja keras demi membuat bumi tempat kita menghabiskan waktu menjadi lebih nyaman dan indah. Mereka mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemajuan dunia dan tentunya untuk memberikan manfaat bagi umat manusia. Mereka membuat terobosan teknologi juga demi kebaikan dan manfaat bagi manusia. Tapi kini, setelah perjuangan keras mereka, manusia mulai lalai, mulai mementingkan diri sendiri, mulai mengeruk satu sisi sebagian besar muka bumi hanya demi memper-indah sebagian kecilnya. Menghancurkan sebagian besar hanya untuk membangun sebagian kecilnya. Menciptakan teknologi demi kemudahan dan ke-efisiensi waktu, kemudahan dan efisiensi untuk menghancurkan bumi ini dalam waktu singkat. Membuat teknologi yang telah mengeksploitasi apa saja yang ada dibumi.
Mungkin akan jadi lebih baik jika kita mengambil, lalu kemudian memberi imbal balik yang baik bagi bumi ini. Tapi kenyataannya, kita hanya terus mengambil, mengambil, dan mengambil tanpa memberi imbal balik yang baik. Lebih parah lagi kita malah menghancurkan bumi ini.
Jadi, mulai saat ini, saya sebaiknya kita mencoba mengulangi kejayaan masa lalu. Mencoba berpikir untuk kebaikan bagi bumi ini. Membuat sesuatu untuk memudahkan dan memberi efisiensi waktu untuk membenahi tempat hidup kita. Bukankah semua itu bukan semata untuk Bumi? Tapi juga untuk kita, anak-anak kita, cucu-cucu kita kelak, dan tentunya masa depan seluruh umat manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar